Ammonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Ini adalah gas tak berwarna yang sangat beracun dan memiliki bau yang sangat menyengat. 


Ammonia sering ditemukan dalam air limbah dan menjadi perhatian dalam instalasi pengolahan air limbah IPAL WWTP STP karena sifatnya yang berbahaya bagi lingkungan jika dibiarkan terlalu tinggi. Ammonia adalah hasil samping dari metabolisme organisme hidup seperti manusia dan hewan, dan juga dari penguraian bahan organik di dalam air limbah.


Dalam instalasi pengolahan air limbah  IPAL WWTP STP, ammonia harus dihilangkan dari air limbah sebelum dilepaskan ke lingkungan. Proses penghilangan ammonia dari air limbah biasanya dilakukan melalui proses biologis atau kimia.


Proses biologis dilakukan dengan memanfaatkan bakteri yang secara buatan/alami hadir dalam air limbah dan mampu mengoksidasi ammonia menjadi senyawa yang lebih aman seperti nitrat. Proses kimia, di sisi lain dapat melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan ammonia dari air limbah.


Setelah dihilangkan, air limbah yang mengandung ammonia dapat dilepaskan ke lingkungan tanpa membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan sekitar. Namun, pemerintah biasanya menetapkan batasan tertentu untuk kadar ammonia yang dapat ditemukan dalam air limbah yang dilepaskan ke lingkungan, sehingga instalasi pengolahan air limbah harus memenuhi standar tersebut sebelum mengeluarkan air limbah ke lingkungan.


Kadar ammonia dalam air limbah IPAL STP WWTP dapat bervariasi tergantung pada sumbernya dan jenis limbahnya. Ammonia biasanya terdapat dalam air limbah domestik dan industri yang mengandung limbah organik, seperti air limbah dari industri peternakan dan pemrosesan makanan.


Teknologi UASB

Kadar ammonia dalam air limbah IPAL STP WWTP diukur dalam satuan mg/L (miligram per liter) atau ppm (parts per million). Pemeriksaan kadar ammonia dilakukan dengan menggunakan metode analisis kimia atau dengan menggunakan alat ukur seperti spektrofotometer atau kit tes cepat.

Pada umumnya, kadar ammonia dalam air limbah domestik yang telah diolah di pengolahan air limbah  IPAL STP WWTP biasanya harus kurang dari 5 mg/L atau sesuai dengan standar baku mutu air limbah yang berlaku di daerah tersebut. Sedangkan untuk air limbah industri, standar baku mutu air limbah dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan sifat limbahnya. Oleh karena itu, pengelola limbah harus memastikan bahwa kadar ammonia dalam air limbah yang dihasilkan tidak melebihi batas yang ditentukan oleh peraturan dan standar baku mutu yang berlaku.


Pengaruh ammonia pada air terhadap lingkungan perairan

Peningkatan kadar ammonia dalam air dapat berdampak negatif pada lingkungan perairan, baik bagi kehidupan biota air maupun kualitas air itu sendiri. Berikut adalah beberapa pengaruh ammonia pada air terhadap lingkungan perairan:

  1. Toksisitas: Ammonia dalam air dapat menjadi toksik bagi biota air, terutama ikan dan makhluk hidup air lainnya. Ammonia dapat menyebabkan kerusakan pada insang dan jaringan tubuh ikan, sehingga menyebabkan kematian.
  2. Eutrofikasi: Ammonia dapat menyebabkan eutrofikasi atau pertumbuhan berlebihan tanaman air di perairan. Hal ini terjadi karena ammonia merupakan nutrien yang baik bagi pertumbuhan tanaman air, sehingga dapat memicu pertumbuhan alga dan tanaman air lainnya yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
  3. Menurunkan kualitas air: Ammonia juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air karena dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air limbah. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan oksigen dalam air dan mengganggu kehidupan biota air.
  4. Gangguan pada kesehatan manusia: Jika air yang mengandung kadar ammonia yang tinggi dikonsumsi oleh manusia, dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan, seperti iritasi pada mata dan saluran pernapasan, serta dapat menyebabkan keracunan jika terjadi kontaminasi pada makanan atau minuman.


Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengendalikan kadar ammonia dalam air limbah sebelum dibuang ke lingkungan perairan agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.


Apa saja yang mempengaruhi tingginya ammonia pada air limbah?

Konten dilindungi dengan password

Tingginya kadar ammonia dalam air limbah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Sumber limbah: Sumber limbah yang mengandung bahan organik seperti limbah rumah tangga, limbah peternakan, dan limbah industri makanan dapat menyebabkan peningkatan kadar ammonia dalam air limbah.
  2. pH: pH yang tinggi dalam air limbah dapat meningkatkan pembentukan amonia dari senyawa nitrogen yang terdapat dalam limbah organik.
  3. Suhu: Suhu yang tinggi dalam air limbah dapat meningkatkan laju metabolisme bakteri yang bertanggung jawab untuk mengurai senyawa organik dalam limbah dan menghasilkan ammonia sebagai produk sampingan.
  4. Kondisi perangkat/equipment instalasi pengolahan air limbah: Pengolahan air limbah yang tidak efektif atau tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan kadar ammonia dalam air limbah.
  5. Waktu kontak: Lamanya waktu kontak antara limbah dan bakteri dalam proses pengolahan limbah juga dapat mempengaruhi kadar ammonia dalam air limbah.
  6. Bahan kimia: Penggunaan bahan kimia tertentu juga dapat meningkatkan kadar ammonia dalam air limbah jika tidak ditangani dengan benar.



Dalam pengelolaan air limbah, penting untuk memperhatikan faktor-faktor di atas agar kadar ammonia dalam air limbah tidak melebihi standar baku mutu yang ditetapkan dan tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.


Dengan cara mengelola air limbah dengan baik, kita dapat memperbaiki kualitas air dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan solusi pengolahan air limbah yang inovatif dan ramah lingkungan yang menggunakan teknologi yang berdasarkan kaidah engineering untuk memastikan air limbah terbebas dari zat berbahaya dan juga sekaligus dapat digunakan kembali untuk berbagai keperluan. Percayakan pengadaan peralatan / equipment IPAL STP WWTP Anda kepada kami dan bersama kita jaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Hubungi kami sekarang dengan menyentuh dan ketuk logo whatsapp di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Disclaimer:
  1. Artikel ini merupakan artikel bebas yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara akademis/praktis dan bersifat umum. Silahkan hubungi Konsultan Engineering Profesional untuk mendapatkan pendampingan teknis ataupun pelatihan teknis tentang Air Limbah.
  2. Komersialisasi MST hanya tertuang secara tertulis dalam dokumen jual-beli B2B yang dikirimkan melalui email dan pertanggung jawaban dari pihak MST tertuang secara tertulis dalam dokumen perjanjian/kontrak yang disepakati bersama oleh masing-masing pihak yang berkepentingan secara langsung dan  bersifat pribadi dan rahasia sebagai bagian dari standar etik suatu perusahaan.
  3. Untuk mempermudah anda, permintaan informasi dapat dikirimkan melalui halaman kontak Hubungi Kami